Waspadai Facebook Syndrome!!
Facebook memang fenomenal, karena berbagai fiturnya yang membuat para penggunanya selalu ingin mengunjungi sosial media yang satu ini setiap saat. Facebook juga sering dikenal sebagai media yang dapat membantu untuk 'menemukan' teman lama, sehingga silaturahmi yang sempat terputus pun dapat disambung kembali.
Berkaitan dengan berhubungan dengan teman lama maupun baru melalui Facebook, terkadang Facebook bisa mengalihkan Anda sesaat dari dunia nyata. Namun apabila Anda terlalu menikmati hidup dalam Facebook, bisa jadi Anda menderita Facebook Syndrome. Penyakit apa lagi ini? Coba simak gejalanya seperti yang diberitakan dari Your Tango (22/03) berikut ini.
1. Menanggapi kebahagiaan teman-teman Facebook secara tidak realistis.
2. Terobsesi dengan kehidupan sehari-hari orang lain.
3. Membandingkan kualitas hidup Anda dan teman-teman Facebook Anda.
4. Mengubah-ubah tampilan foto pada profil untuk menarik perhatian.
5. Merasa cemas apabila tidak memeriksa Facebook setiap beberapa menit sekali.
6. Memenuhi isi otak dengan kutipan lucu, status, postingan, dan artikel di Facebook yang membuat Anda merasa lebih baik dan bahagia.
2. Terobsesi dengan kehidupan sehari-hari orang lain.
3. Membandingkan kualitas hidup Anda dan teman-teman Facebook Anda.
4. Mengubah-ubah tampilan foto pada profil untuk menarik perhatian.
5. Merasa cemas apabila tidak memeriksa Facebook setiap beberapa menit sekali.
6. Memenuhi isi otak dengan kutipan lucu, status, postingan, dan artikel di Facebook yang membuat Anda merasa lebih baik dan bahagia.
Jika Anda mengalami lebih dari dua gejala di atas, kemungkinan Anda pun menderita Facebook Syndrome. Gejala ini termasuk cukup berbahaya, sebab terobsesi pada dunia maya akan membuat Anda jauh dari kehidupan nyata dan dikucilkan oleh teman-teman di dunia yang sebenarnya.
Untuk mengatasi gejala ini, Anda sebaiknya mulai mengubah pola pikir Anda mengenai kejadian di Facebook. Anda tidak perlu merasa 'kalah' dari teman-teman Facebook yang membuat Anda menjadi stres ketika tidak bisa berbahagia seperti mereka. Tanamkan pada diri sendiri bahwa apa yang terjadi di kehidupan nyata jauh lebih penting daripada status Facebook.
Apabila Anda merasa kesulitan untuk menarik kesadaran diri sendiri, jangan malu untuk berkonsultasi dengan keluarga, teman, atau bahkan ahli konseling agar Anda bisa terbebas dariFacebook Syndrome.
0 komentar:
Posting Komentar